TIDAK HARUS DENGAN FISIK.....!!!!!
Di sebuah lembaga pendidikan anak-anak dari orang tua wali akan disebut sebagai siswa/murid/santri yang mana disitu akan terjadi komunikasi antara guru/ustadz/dzah. Dengan komunikasi inilah orang tua wali memberikan kepercayaan kepada lembaga agar mereka melalui pendidikan tersebut diharapkan yang paling utama mendapatkan bekal ilmu budi pekerti yang baik. Sehingga, dikehidupan bermasyarakat dapat menjadi orang yang baik dari sikap, adab sopan santunya serta memiliki kompetensi pemikiran yang baik pula.
Dalam rangka menghargai amanah yang telah diberikan orang tua wali kepada pihak lembaga, maka khususnya kami di bidang Bimbingan dan konsleing berusaha memberikan layanan yang menitik beratkan pada pembangunan karakter secara bijak.
Dengan meminimalisir sanksi berupa fisik, kami ingin berusaha menyentuh hati mereka dan pelan-pelan menghapus image bahwa guru BK adalah poli/tentara sekolah.
Selain itu, kesan yang ingin diciptakan oleh guru BK kepada siswa adalah kenangan yang akan menimbulkan kesadaran untuk merubah diri mereka sendiri secara sadar dan tanpa paksaan.
Berbeda dengan sanksi fisik, kesan yang akan ditimbulkan adalah kesan kekerasan dan cenderung kepada sikap dendam dan benci. Karena madrasah/ sekolah bukanlah medan latihan kedisiplinan militer bagi para tentara penjaga keamanan negara. Merekan adalah penerus dan penjaga bagi nama baik bangsa dan negara.